Tuesday, September 18, 2018

Nightmare with Eczema

Jam 12 malam, suami bawa Emma yang lagi nangis2 ke kamar bawah, untuk dicoba ditidurkan (lagi). Sebelumnya kami ganti perban karena yang di pipi kanan copot. Waktu saya buka pintu kamar, Morgan ternyata sudah terbangun, dia dalam posisi duduk, mencari2 orang.. :( langsung saya gendong dia, saya cium2..maaf ya Morgan tadi kamu ditinggalin 1 jam sendirian di luar.. (kamar luar maksudnya).

Tadi suami sampai sempat bilang dia mau mati aja. Saking stresnya ngurus Emma. Tadi katanya sudah sempat tidur 3x, tapi terbangun terus. Tadi saya sempat gendong sementara suami istirahat karena pinggangnya sudah sakit banget. Emma meronta2 terus, mau gesek2 mukanya, tangannya juga digaruk2. Pasti badannya panas karena nangis terus. Kalau panas pasti tambah gatal.

Tuhan, sampai kapan ini akan terjadi terus..gimana dengan hidup kami..dengan rencana2 kami..dengan hal2 lain yang harus kami lakukan, kalau tenaga kami terkuras untuk masalah ini setiap hari..? Bantu kami Tuhan, kami sudah tidak kuat..

UPDATE :
Akhirnya Emma baru tidur jam 1 di pangkuan suami, suami tidur sambil duduk sampai jam 02.30, baru Emma bisa direbahin. Jam 4 sempat kebangun & nangis2 lagi. Jam 04.30 baru saya & Morgan bisa masuk kamar.

Thursday, September 13, 2018

Our routine

Rutinitas kami setiap malam selama muka Emma luka2 dan suka terbangun/susah tidur :

- Jam 20.00 mulai bersih2, ganti diapers ganti baju, kasi krim pelembab, krim Atopiclair. Khusus untuk Emma ditambah salep Betadine di luka2/kulit yang basah, lalu pasang perban, kemudian terakhir pasang Tubifast supaya perban2nya tidak mudah copot kalau dia gesek2 mukanya, entah ke baju yang gendong, atau ke kasur. Nggak ketinggalan pasang sarung tangan. Semua proses ini membuat saya merasa seperti ke medan perang setiap malam, semua dilakukan dengan perlawanan dari Emma, meronta, nangis, kayang2, mencoba gesek2 mukanya ke bahu baju, dsb..it's very stressful. Saya melakukannya berdua dengan suami, dibantu mbak ART, dia tugasnya megangin tangan Emma.
- Setelah semua selesai, saya dan Morgan naik ke atas, ke kamar sebelah kamar tidur utama, kami menyebutnya "kamar Suster" karena di situ tempat tidur suster pada saat kami masih menggunakan jasa suster; sementara suami dan Emma di kamar tidur bawah. Saya kasi susu dan menidurkan Morgan di kamar Suster ini. Kenapa nggak langsung di kamar kami? Karena nanti setelah Emma tidur dan dibawa ke kamar kami oleh suami, dia harus dibedong dulu. Dan proses ini hampir selalu bikin dia nangis, bisa sebentar lalu langsung tertidur lagi, bisa lama, bahkan ga jarang akhirnya dia bener2 terbangun. Saat dia bangun, bisa minta main, bisa juga nangis. Kadang dia bisa nangis terus selama 1-2 jam. Mukanya sampai merah. Saya di kamar sebelah stres banget dengerin dia nangis selama itu, khawatir dia kecapean atau bahkan pingsan :(.
- Setelah Emma dibedong dan tidur nyenyak, baru saya dan Morgan bisa masuk ke kamar kami, rata2 jam 11 malam.
- Kalau salah satu ada yang terbangun dan kira2 bakal berisik, kami bawa mereka keluar ke kamar Suster dan menidurkan mereka lagi di situ.

Selama bulan Juli sampai sekarang, tidur Emma sangat sering tidak nyenyak. Dia sering terbangun, nangis2. Atau sama sekali menolak tidur. Pernah satu malam dia baru tidur jam 1, lalu jam 4 dia terbangun lagi, nangis2 lagi sampai jam 6, baru tidur lagi.. :(

Sunday, September 2, 2018

Sampai kapan...

Kadang mikir, sampai kapan Emma bakal garuk2 seperti ini. Saya nggak bisa lepas sedikit pun ngawasin dia. Karena dia bisa garuk2 kapan aja. Stres banget..tegang..Pengen banget main2 sama dia, meluk dia, gendong dia seperti anak biasa. Tanpa rasa takut dia bakal garuk2 atau gosokin mukanya ke baju saya. Tapi nggak bisa.. :( Cuma bisa gendong dia hadap depan, sambil megangin tangannya supaya nggak bisa garuk. Atau hadap saya, tapi sambil pegangin sikunya, dan jauh2in mukanya dari badan saya supaya ga gesek2 :(. Sedih banget. I miss holding her like I used to. I miss my little koala..I miss my Emma yang dulu suka saya gendong2 atau taro di dada. I miss my Emma yang suka nempel2in pipi ke pipi saya..Kapan bisa kaya gitu lagi, Tuhan...?