Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah. Mencakup pengobatan terhadap penyakit-penyakit yang mempengaruhi produksi darah dan komponen-komponennya antara lain hemoglobin, protein darah, serta mekanisme pembekuan darah
Wikipedia : Hematology is the branch of medicine concerned with the study, diagnosis, treatment, and prevention of diseases related to the blood. Hematology includes the study of etiology. It involves treating diseases that affect the production of blood and its components, such as blood cells, hemoglobin, blood proteins, and the mechanism of coagulation.
Hari ini saya berkonsultasi dengan hematolog bernama dr. Aru Sudoyo di RS Medistra, Tebet. Appointment sudah dibuat sejak lebih dari 1 minggu lalu. Dokter mulai praktek jam 7 malam, nomor antrianku 10. Berdasarkan cerita beberapa teman yang sudah pernah bertemu dengan dr. Aru, durasi konsultasi per pasien sekitar 20-30 menit. Berarti, aku diperkirakan akan masuk ruangan dokter jam 10 malam ke atas :D.
Setelah sengaja berlama-lama di Plaza Semanggi, saya dan suami berangkat menuju RS Medistra sekitar jam 8.30 dan tiba di sana jam 9 lebih. Setelah mendaftar, kami naik ke lantai tempat dr. Aru berpraktek dan menyerahkan berkasku ke suster di depan ruangan dokter. Suster menginformasikan bahwa saya bisa masuk setelah pasien yang berada di dalam keluar, yeayyy...di luar ekspektasi!
Setelah kurang lebih 20 menit, kami dipanggil. Wawancara singkat dengan dokter seputar riwayat kesehatan dan treatment yang sudah pernah dilakukan, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik.
Hasilnya :
- Tidak ada kelainan fisik
- Hasil ANA Profile tidak menunjukkan kelainan autoimun
- Dokter memberikan surat pengantar untuk melakukan tes tambahan di Laboratorium Hematologi, RSCM Kencana (lokasi di Lantai 2) meliputi :
a. Darah Perifer Lengkap
b. Agregasi Trombosit
c. Fibrinogen
d. Prothrombin Time/INR
e. aPTT (Activated Partial Thromboplastin Time)
Apabila hasil tes tersebut sudah keluar, saya diminta untuk mengirimkannya via email ke dr. Aru dan nanti beliau akan memberikan instruksi apakah saya perlu meminum obat (resep Ascardia dan Simarc sudah diberikan lebih dahulu).
Thursday, April 23, 2015
Monday, April 13, 2015
dr. Arie Polim, second meeting
Hari ini d14, waktu untuk cek telur :D
Yang bikin stres, hari ini setelah selesai jogging sore, di pakaian dalam kutemukan darah segar, sedikit memang..tapi merah..meresahkan.. :(
Begitu sampai di BIC, terasa darah mengalir sekali lagi.
Tetap sedikit, sama sekali tidak seperti haid.
Namun berbeda dengan flek yang selama ini sering kualami di antara haid, flek biasanya berwarna coklat..tidak berupa darah segar seperti kali ini.
Hasil USG transvaginal :
- Telur tidak ada yang membesar :( (tapi aku lupa bertanya, kalau begitu apakah perlu minum Metformin lagi?)
- Dicurigai ada polip di endometrium, kira-kira berukuran 7 mm. Again?? Sebelum IVF ke-2, di bulan Juni 2014, aku sudah melakukan histeroskopi untuk mengangkat 2 buah polip. Disarankan untuk melakukan histeroskopi 1 minggu sebelum mulai IVF, bersamaan dengan tindakan endometrium scratching.
Dokter memberiku surat pengantar untuk berkonsultasi lebih lanjut perihal hasil tes darahku dengan hematolog bernama dr. Aru Sudoyo yang berpraktek di RS Medistra, Tebet.
OK, new project then, let's do this!!
Yang bikin stres, hari ini setelah selesai jogging sore, di pakaian dalam kutemukan darah segar, sedikit memang..tapi merah..meresahkan.. :(
Begitu sampai di BIC, terasa darah mengalir sekali lagi.
Tetap sedikit, sama sekali tidak seperti haid.
Namun berbeda dengan flek yang selama ini sering kualami di antara haid, flek biasanya berwarna coklat..tidak berupa darah segar seperti kali ini.
Hasil USG transvaginal :
- Telur tidak ada yang membesar :( (tapi aku lupa bertanya, kalau begitu apakah perlu minum Metformin lagi?)
- Dicurigai ada polip di endometrium, kira-kira berukuran 7 mm. Again?? Sebelum IVF ke-2, di bulan Juni 2014, aku sudah melakukan histeroskopi untuk mengangkat 2 buah polip. Disarankan untuk melakukan histeroskopi 1 minggu sebelum mulai IVF, bersamaan dengan tindakan endometrium scratching.
Dokter memberiku surat pengantar untuk berkonsultasi lebih lanjut perihal hasil tes darahku dengan hematolog bernama dr. Aru Sudoyo yang berpraktek di RS Medistra, Tebet.
OK, new project then, let's do this!!
Thursday, April 2, 2015
New doctor, new hope...
Akhirnya..setelah sekitar 7 bulan (September 2014 - April 2015) "libur panjang" dari urusan perdokteran, saya memutuskan untuk konsultasi ke dr. Arie Polim di Bunda International Clinic (BIC), Menteng. Setelah mendengar beberapa review positif mengenai dokter ini, saya ingin mencoba peruntungan kembali.
Hari itu adalah hari ke-3 haid (d3). Sempat drop juga karena waktu praktek diundur hampir 3 jam akibat si dokter masih stuck melakukan laparoskopi yang berlangsung lebih lama dari perkiraan. Akhirnya, sekitar jam 8 kami dipanggil..padahal saya sudah tiba di sana sejak jam 4 sore..fiuhh..
Kesan pertama, dokternya cukup ramah. Yang membuatku cukup impressed, dia terlihat serius berpikir dan menganalisis data-data dan riwayat treatmentku, dia juga menggali informasi tambahan dengan beberapa kali mengajukan pertanyaan. Dilakukan USG transvaginal seperti biasa, ovarium masih PCO :D, rahim tipis, sekitar 5mm.
Berikut beberapa pertanyaan penting yang sudah kusiapkan beserta jawaban dokter :
1. Q : Bagaimana meningkatkan kualitas embrio yang dalam 2x IVF terdahulu bisa dibilang kurang baik?
A : Disarankan menggunakan teknik IMSI. Pembesaran yang lebih tinggi membantu pemilihan sperma dan juga memungkinkan inti telur dapat terlihat dengan lebih jelas. Diharapkan dapat diperoleh lebih banyak embrio dengan kualitas lebih baik.
2. Q : Protokol apa yang sebaiknya dilakukan? Apakah dosis Gonal F perlu diturunkan?
A :
- Dosis mungkin bisa diturunkan ke 112.5 atau 137.5 IU, namun penurunan dosis memiliki risiko telur tidak merespon stimulasi.
- Pada kedua IVF terdahulu, nilai E2-ku menjelang OPU selalu tinggi, berkisar 4000-5000. Apabila hal tersebut terjadi lagi, disarankan untuk menunda ET dan membekukan seluruh embrio.
- Karena saya cenderung high responder, trigger menjelang OPU sebaiknya tidak menggunakan Ovidrel melainkan Suprefact untuk menghindari OHSS.
- Ada pilihan untuk menggunakan stimulasi yang mengandung LH untuk membantu pematangan telur (hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut dengan dokter karena dari yang kubaca, LH pada orang PCO sudah cukup tinggi sementara eksposur LH yang berlebihan menyebabkan rendahnya kualitas telur).
3. Q : Persiapan dan tes apa yang perlu dilakukan sebelum memulai IVF berikutnya?
A : Disarankan melakukan Endometrium Scratching sebelum IVF, kira-kira 1 minggu sebelum. Tindakan ini bertujuan untuk menyiapkan dinding rahim agar lebih "gembur" dan mendukung implantasi embrio. Dapat dilakukan bersamaan dengan histeroskopi.
4. Q : Tes apa yang perlu dilakukan sebelum memulai IVF berikutnya?
- D-dimer
- INR
- ACA IgG dan IgM
- Anti Beta2 Glikoprotein1 IgG dan Igm
- ANA If dan ANA Profile
5. Q : Apakah Metformin perlu diminum?
A : Perlu apabila telur tidak bisa membesar tanpa obat, akan dicek di d14.
Hari itu adalah hari ke-3 haid (d3). Sempat drop juga karena waktu praktek diundur hampir 3 jam akibat si dokter masih stuck melakukan laparoskopi yang berlangsung lebih lama dari perkiraan. Akhirnya, sekitar jam 8 kami dipanggil..padahal saya sudah tiba di sana sejak jam 4 sore..fiuhh..
Kesan pertama, dokternya cukup ramah. Yang membuatku cukup impressed, dia terlihat serius berpikir dan menganalisis data-data dan riwayat treatmentku, dia juga menggali informasi tambahan dengan beberapa kali mengajukan pertanyaan. Dilakukan USG transvaginal seperti biasa, ovarium masih PCO :D, rahim tipis, sekitar 5mm.
Berikut beberapa pertanyaan penting yang sudah kusiapkan beserta jawaban dokter :
1. Q : Bagaimana meningkatkan kualitas embrio yang dalam 2x IVF terdahulu bisa dibilang kurang baik?
A : Disarankan menggunakan teknik IMSI. Pembesaran yang lebih tinggi membantu pemilihan sperma dan juga memungkinkan inti telur dapat terlihat dengan lebih jelas. Diharapkan dapat diperoleh lebih banyak embrio dengan kualitas lebih baik.
2. Q : Protokol apa yang sebaiknya dilakukan? Apakah dosis Gonal F perlu diturunkan?
A :
- Dosis mungkin bisa diturunkan ke 112.5 atau 137.5 IU, namun penurunan dosis memiliki risiko telur tidak merespon stimulasi.
- Pada kedua IVF terdahulu, nilai E2-ku menjelang OPU selalu tinggi, berkisar 4000-5000. Apabila hal tersebut terjadi lagi, disarankan untuk menunda ET dan membekukan seluruh embrio.
- Karena saya cenderung high responder, trigger menjelang OPU sebaiknya tidak menggunakan Ovidrel melainkan Suprefact untuk menghindari OHSS.
- Ada pilihan untuk menggunakan stimulasi yang mengandung LH untuk membantu pematangan telur (hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut dengan dokter karena dari yang kubaca, LH pada orang PCO sudah cukup tinggi sementara eksposur LH yang berlebihan menyebabkan rendahnya kualitas telur).
3. Q : Persiapan dan tes apa yang perlu dilakukan sebelum memulai IVF berikutnya?
A : Disarankan melakukan Endometrium Scratching sebelum IVF, kira-kira 1 minggu sebelum. Tindakan ini bertujuan untuk menyiapkan dinding rahim agar lebih "gembur" dan mendukung implantasi embrio. Dapat dilakukan bersamaan dengan histeroskopi.
4. Q : Tes apa yang perlu dilakukan sebelum memulai IVF berikutnya?
A : Diberi surat pengantar untuk melakuan panel tes seputar kekentalan darah dan autoimun yang
mencakup :- D-dimer
- INR
- ACA IgG dan IgM
- Anti Beta2 Glikoprotein1 IgG dan Igm
- ANA If dan ANA Profile
5. Q : Apakah Metformin perlu diminum?
A : Perlu apabila telur tidak bisa membesar tanpa obat, akan dicek di d14.
Subscribe to:
Posts (Atom)