2012
Saya dan suami nikah September 2011. Waktu nikah, saya masih nyelesaiin tesis jadi kami berdua masih nyantai aja soal punya anak. Walaupun sejak sebelum nikah, suami sudah bilang kalau setelah menikah nanti tidak mau nunda-nunda, ingin langsung punya anak.
Bulan Maret 2012 saya mulai kepikiran untuk ke dokter buat fertility check up. Walaupun "baru" menikah 6 bulan, tapi saya tahu diri buat cepet-cepet ke dokter karena usia sudah mau 32 tahun. Waktu itu, masih belum punya kamus dokter kesuburan mana yang oke, blank sama sekali. Ke dokter seumur-umur cuma dokter kulit sama dokter gigi. Akhirnya saya nyontek temen yang waktu itu sedang program sama dr. G di RS ABC.
Di sana, pertama-tama saya di-USG transvaginal oleh dokter lain, di ruangan lain. Dokternya cewek, masih muda. Ngerjain USG-nya ya ampuuuun sakitnyaaa...mana itu USG transvaginal pertama saya alami seumur hidup. Waktu dia ngebelokin batang USG ke arah kiri dan kanan, huhuuuu sakit buangettt. Sakitnya ga hilang sampai 3 hari lho. Traumatis!! Setelah USG, hasilnya di-print, terus diserahkan ke dr. G.
Selanjutnya, saya konsul di ruangan dr. G. Dokter cuma bilang "Ibu bulan ini nggak subur.", terus ngasi resep Profertil beserta petunjuk minumnya, dan nyuruh kembali lagi bulan depan. Nggak ada penjelasan kenapa saya dikasi obat itu dan tujuannya untuk apa. Pulang dari sana, saya galau berat. Mana perginya sendiri. USG-nya sakittt, dibilang nggak subur (yang terus terang saat itu saya nggak ngerti apa artinya). Pengen nangisss rasanya, blank, clueless. Kalau sekarang sih sudah lebih ngerti, tapi dulu kan totally newbie, mana ngerti apa maksudnya nggak subur. In short, it really wasn't a good first experience.
Beberapa minggu setelah itu, setelah browsing2, saya dan suami memutuskan untuk konsul ke Klinik Yasmin, RSCM Kencana. Dari yang saya baca di internet, klinik kesuburan ini bagus dan ramai dikunjungi pasien yang ingin program kehamilan. Saya pilih konsul dengan dr. Muharam. Saya bersyukur saya stumble di dokter dan klinik ini, karena pemeriksaannya menurut saya relatif menyeluruh. Selama 1-2 tahun ke depan, dalam diskusi dengan teman-teman sesama TTC, saya bisa share tentang berbagai tes yang dibutuhkan untuk fertility check up, sementara banyak dari teman-teman saya belum pernah dites A B C.
Yang dites waktu itu :
- Saya :
1. USG transvaginal : hasil suspect PCO
2. Tes darah :
- Hormon AMH, LH, FSH, Estradiol, Prolaktin : dokter nggak bahas
- d-Dimer : normal
- TORCH lengkap : beberapa IgG positif, dikasi obat antivirus
3. HSG : kedua tuba paten
4. Histeroskopi : tidak ada masalah
- Suami :
1. Tes Hormon LH, FSH, Testosteron : normal
2. Analisis Sperma : oligoasthenoteratozoospermia
3. DNA Fragmentation : normal
Saat terima hasil Analisis Sperma, note dari Androlog di paling bawah kertas hasil adalah :
Dianjurkan untuk IVF
Waktu baca itu bareng suami, kami berdua lemes. Belum kebayang IVF itu sebenarnya kaya apa. Selama ini cuma pernah baca sekilas-sekilas saja di internet atau majalah. Bener-bener nggak nyangka akan disarankan untuk melakukan IVF, di usia pernikahan yang baru seumur jagung. Istilahnya ngitung masa subur aja saya belum ngerti-ngerti banget. Ini ibarat anak TK yang baru belajar baca disuruh langsung skip ke kelas Kalkulus 😓.
Berdasarkan hasil Analisis Sperma, dr. Muharam me-refer kami untuk konsultasi ke Androlog dr. Indra G. Mansyur.
Selanjutnya, saya nggak lanjut TTC (trying to conceive/program kehamilan) dengan dr. Muharam karena sistem berobat di Klinik Yasmin saat itu sangat tidak convenient menurut saya. Setelah mendaftar melalui telpon minimal 1 hari sebelumnya, saya di-sms untuk datang jam 9, sehingga saya biasanya sudah stand by sejak jam 8 karena nomor urut ditentukan berdasarkan kedatangan. Tapi umumnya, baru masuk ruangan dokter sekitar jam 2-3 sore. Setiap ke sana rasanya badan rontokkk. Namun menurut info terbaru, saat ini nomor urut ditentukan berdasarkan waktu mendaftar via telpon, jadi sudah lebih nyaman.
Selanjutnya, kami fokus berobat untuk memperbaiki sperma suami. Ceritanya nanti saya lanjutin ya...
Friday, July 21, 2017
Ringkasan perjalanan IVF di Lam Wah Ee (detail - incl. biaya)
Buat yang nggak ngikutin perjalanan IVF ketiga saya di Lam Wah Ee, ini saya buatin post khusus ringkasannya...supaya lebih gampang bacanya... :)
Ringkasan Biaya :
- Konsultasi awal (sebelum mulai program bayi tabung) : RM579,60
- Program bayi tabung (dari awal s.d OPU) : RM11380,8
- Perawatan akibat OHSS (opname 1 malam) : RM816,2
- FET : RM1963,8
Total (di luar perawatan OHSS) = 13924,2 (termasuk perawatan OHSS = 14740,4)
Ringkasan Program
FRESH CYCLE
1. Senin, 9 Mei 2016 (h12), Kunjungan #0 : Konsultasi pertama dengan dr. Ng. Saya belum memutuskan untuk langsung mulai program bayi tabung di LWE, jadi tidak ambil obat apapun, hanya screening awal sesuai ketentuan RS.
Yang dilakukan :
1. Tes AMH (hasil AMH yang saya bawa sudah lebih dari 1 tahun)
2. Screening test IVF suami istri (HIV, hepatitis dll)
3. Sperm analysis (S.A)
4. Pap Smear
5. Konsultasi & USG dengan dokter
Yang diperoleh :
1. Hasil Tes AMH
2. Hasil S.A
Note : Kalau ingin mulai program, hubungi suster ketika mens dan akan diinformasikan kapan harus datang.
Biaya : RM 579.60
- Fee konsultasi dokter 70
- USG 60
- Laboratorium 353
- Sperm Analysis 80
- Medical Supplies 6
- Biaya pendaftaran 10
2. Kamis, 14 Juli 2016 (h22), Kunjungan #1 : Mulai program bayi tabung
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
3. Sperm analysis atas permintaan sendiri
Yang diperoleh :
1. Suprefact 2 vial
2. Jarum suntik 20 buah
Note :
- Mulai suntik Suprefact 40 unit/hari setiap malam di waktu yang sama (saya pukul 9 malam), toleransi +/- 1 jam, tidak boleh berhenti
- Hubungi suster apabila sudah mens atau jarum suntik tinggal 4 buah
Biaya : RM 694
- Suprefact 479
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Sperm Analysis 80
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 20
- Alcohol Swab 4
3. Kamis, 28 Juli 2016 (h7) Kunjungan #2 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh :
1. Gonal-F 300IU 3 buah
2. Tambahan jarum suntik & alcohol swab untuk Suprefact
Note :
- Suprefact dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari
- Mulai suntik Gonal-F 1 Agustus, dosis 137.5IU setiap malam di waktu yang sama (saya pukul 9 malam), toleransi +/- 1 jam, tidak boleh berhenti
Biaya : RM 1177.20
- Gonal-F 1057
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Draw Sheet 2
- Jarum suntik 6
- Alcohol Swab 1.2
4. Sabtu, 6 Agustus 2016 (h16), Kunjungan #3 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh : Gonal-F 300IU 1 buah
Note :
- Suprefact tetap dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari
- Gonal-F mulai malam ini diturunkan menjadi 112.5IU
- Dokter sudah menginformasikan kalau ET akan ditunda karena terlihat gejala overstimulasi (better chance if FET)
Biaya : RM 466.40
- Gonal-F 353
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 2
- Alcohol Swab 0.4
5. Rabu, 10 Agustus 2016 (h20), Kunjungan #4 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh :
1. Gonal-F 300IU 1 buah
2. Persiapan OPU :
a) 1 kotak Pregnyl 5000IU
b) 2 tablet Bisacodyl 5mg (pencahar)
c) Tabung untuk menampung sperma
d) Surat pengantar untuk cek Progesteron
e) Surat pengantar untuk suntik Pregnyl (surat ini harus dibawa suami ke IVF Center pada hari Senin pagi ketika akan mengambil sperma)
f) Surat pengantar untuk ke Admission hari Senin pagi
Note :
- Suprefact tetap dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari selama 3 hari, setelah itu stop
- Dosis Gonal-F untuk 3 hari ke depan adalah 100-100-75IU, setelah itu stop
- Sabtu pagi cek Progesteron ke Lab, bawa surat pengantar
- Sabtu malam jam 21.30 suntik Pregnyl, HARUS TEPAT WAKTU. Bisa suntik sendiri atau ke UGD (saya ke UGD, bawa surat pengantar, datang 30 menit sebelumnya agar ada spare waktu untuk petugas menyiapkan)
- Minggu mulai jam 00.00 puasa makan dan minum
- Senin OPU, datang ke Admission jam 7 pagi, bawa deposit RM 6.200. Suami akan setor sperma di IVF Center jam 08.30
Biaya : RM 518.70
- Gonal-F 353
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 3
- Pregnyl 50.50
- Bisacodyl 1.2
6. Sabtu, 13 Agustus 2016 (h23) pagi : Tes Progesteron
Note : Hasil tidak perlu ditunggu, akan langsung dikirim ke klinik dr.Ng
Biaya : RM 36
7. Sabtu, 13 Agustus 2016 (h23) malam : Suntik Trigger (Pregnyl)
Note : Saya suntik di A & E (UGD), lapor ke suster (tunjukkan surat pengantar), tidak perlu ambil nomor antrian. Jam 21.30 nama saya dipanggil, disuntik di dalam ruangan
Biaya : -
8. Senin, 15 Agustus 2016 (h25), Kunjungan #5 : OPU
Yang diperoleh :
1. Antibiotik Zinnat untuk 2 hari
2. 1 strip Tramadol (pain killer)
Note : Sekitar jam 2-3 sore suster datang ke kamar untuk menginformasikan jumlah telur yang didapat. Saya diminta kontrol ke dokter 2 hari lagi (Rabu). Pulang sekitar jam 5 sore.
Biaya : RM 5974.20
- Fee dokter 200
- ICSI disposables 2800
- Oocyte recovery 2420
- Embryology Lab Supplies 49
- Medical Supplies 111.7
- Nursing Care 50
- Obat 85.5
- Pulse Oximeter 15
- Biaya kamar 130
- USG 60
- Biaya pendaftaran 50
9. Rabu, 17 Agustus 2016 (h27), Kunjungan #6 : Bayar biaya Embryo Freezing dan konsul dokter
Yang dilakukan :
1. Bayar biaya Embryo Freezing ke IVF Center
2. Konsul dengan dr.Ng (gejala OHSS)
Yang diperoleh :
1. Metoclopramide (obat anti mual)
2. Upha Lyte Powder (penambah elektrolit)
Note :
- Dokter mengkonfirmasi kalau ET ditunda
- Karena gejala OHSS (dehidrasi, perut membesar, mual), dokter pesan agar banyak minum jus buah, susu kedelai, dan Upha Lyte. Boleh minum obat anti mual agar tetap bisa makan dan minum. Dianjurkan makan banyak protein.
Biaya : RM 2514.30
- Metoclopramide 2.5
- Upha Lyte Powder 11.80
- Embryo Freezing 5 tahun 2500
10. Jumat, 19 Agustus 2016 (h29), Kunjungan #7 : Ke UGD karena semakin sesak dan terasa berkunang-kunang sehabis makan malam (gejala OHSS)
Yang dilakukan :
1. Diperiksa di UGD
2. Atas petunjuk dr.Ng, masuk RS untuk diopname karena OHSS. Check out 20 Agustus siang, setelah di-visit oleh dr.Ng
Yang diperoleh : Tambahan Metoclopramide dan Upha Lyte Powder
Note : Saya minta pulang saja karena di RS benar-benar tidak bisa istirahat. Saya bilang ke dokter kalau sudah beli tiket ke Jakarta untuk tanggal 20 Agustus. Diperbolehkan untuk pulang namun dokter wanti-wanti kondisi saya masih akan bertambah buruk. Jadi kalau seandainya di Jakarta butuh pertolongan medis, pastikan dokter/RS yang menangani paham mengenai OHSS.
Biaya : RM 816.20
- Fee dokter 200
- Food/diet 30
- Laboratory 160
- Medical supplies 111.40
- Nursing care 50
- Obat 61.80
- Kamar 130
- Admission Fee 50
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FET
1. Selasa, 28 Februari 2017 (h13), Kunjungan #1 : Mulai proses FET
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 116
- Fee dokter 50
- Medical supplies 1
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
2. Kamis, 2 Maret 2017 (h15), Kunjungan #2 : Konsul
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 66
- Medical supplies 1
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
2. Tes ovulasi
Yang diperoleh : -
Note :
- Hasil tes ovulasi positif
- Konsul kembali besok
Biaya : RM 61
- Medical supplies 1
- USG 60
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Hasil USG menunjukkan saya sudah ovulasi
Biaya : RM 168.20
- Clinical Bed Roll 1
- Cyclogest 400 (6 buah) 107.20
- USG 60
Ringkasan Biaya :
- Konsultasi awal (sebelum mulai program bayi tabung) : RM579,60
- Program bayi tabung (dari awal s.d OPU) : RM11380,8
- Perawatan akibat OHSS (opname 1 malam) : RM816,2
- FET : RM1963,8
Total (di luar perawatan OHSS) = 13924,2 (termasuk perawatan OHSS = 14740,4)
Ringkasan Program
1. Senin, 9 Mei 2016 (h12), Kunjungan #0 : Konsultasi pertama dengan dr. Ng. Saya belum memutuskan untuk langsung mulai program bayi tabung di LWE, jadi tidak ambil obat apapun, hanya screening awal sesuai ketentuan RS.
Yang dilakukan :
1. Tes AMH (hasil AMH yang saya bawa sudah lebih dari 1 tahun)
2. Screening test IVF suami istri (HIV, hepatitis dll)
3. Sperm analysis (S.A)
4. Pap Smear
5. Konsultasi & USG dengan dokter
Yang diperoleh :
1. Hasil Tes AMH
2. Hasil S.A
Note : Kalau ingin mulai program, hubungi suster ketika mens dan akan diinformasikan kapan harus datang.
Biaya : RM 579.60
- Fee konsultasi dokter 70
- USG 60
- Laboratorium 353
- Sperm Analysis 80
- Medical Supplies 6
- Biaya pendaftaran 10
2. Kamis, 14 Juli 2016 (h22), Kunjungan #1 : Mulai program bayi tabung
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
3. Sperm analysis atas permintaan sendiri
Yang diperoleh :
1. Suprefact 2 vial
2. Jarum suntik 20 buah
Note :
- Mulai suntik Suprefact 40 unit/hari setiap malam di waktu yang sama (saya pukul 9 malam), toleransi +/- 1 jam, tidak boleh berhenti
- Hubungi suster apabila sudah mens atau jarum suntik tinggal 4 buah
Biaya : RM 694
- Suprefact 479
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Sperm Analysis 80
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 20
- Alcohol Swab 4
3. Kamis, 28 Juli 2016 (h7) Kunjungan #2 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh :
1. Gonal-F 300IU 3 buah
2. Tambahan jarum suntik & alcohol swab untuk Suprefact
Note :
- Suprefact dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari
- Mulai suntik Gonal-F 1 Agustus, dosis 137.5IU setiap malam di waktu yang sama (saya pukul 9 malam), toleransi +/- 1 jam, tidak boleh berhenti
Biaya : RM 1177.20
- Gonal-F 1057
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Draw Sheet 2
- Jarum suntik 6
- Alcohol Swab 1.2
4. Sabtu, 6 Agustus 2016 (h16), Kunjungan #3 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh : Gonal-F 300IU 1 buah
Note :
- Suprefact tetap dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari
- Gonal-F mulai malam ini diturunkan menjadi 112.5IU
- Dokter sudah menginformasikan kalau ET akan ditunda karena terlihat gejala overstimulasi (better chance if FET)
Biaya : RM 466.40
- Gonal-F 353
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 2
- Alcohol Swab 0.4
5. Rabu, 10 Agustus 2016 (h20), Kunjungan #4 : Kontrol
Yang dilakukan :
1. Konsultasi & USG dengan dokter
2. Beli obat
Yang diperoleh :
1. Gonal-F 300IU 1 buah
2. Persiapan OPU :
a) 1 kotak Pregnyl 5000IU
b) 2 tablet Bisacodyl 5mg (pencahar)
c) Tabung untuk menampung sperma
d) Surat pengantar untuk cek Progesteron
e) Surat pengantar untuk suntik Pregnyl (surat ini harus dibawa suami ke IVF Center pada hari Senin pagi ketika akan mengambil sperma)
f) Surat pengantar untuk ke Admission hari Senin pagi
Note :
- Suprefact tetap dilanjutkan dengan dosis 15 unit/hari selama 3 hari, setelah itu stop
- Dosis Gonal-F untuk 3 hari ke depan adalah 100-100-75IU, setelah itu stop
- Sabtu pagi cek Progesteron ke Lab, bawa surat pengantar
- Sabtu malam jam 21.30 suntik Pregnyl, HARUS TEPAT WAKTU. Bisa suntik sendiri atau ke UGD (saya ke UGD, bawa surat pengantar, datang 30 menit sebelumnya agar ada spare waktu untuk petugas menyiapkan)
- Minggu mulai jam 00.00 puasa makan dan minum
- Senin OPU, datang ke Admission jam 7 pagi, bawa deposit RM 6.200. Suami akan setor sperma di IVF Center jam 08.30
Biaya : RM 518.70
- Gonal-F 353
- Fee konsultasi dokter (follow up) 50
- USG 60
- Clinical Bed Roll 1
- Jarum suntik 3
- Pregnyl 50.50
- Bisacodyl 1.2
6. Sabtu, 13 Agustus 2016 (h23) pagi : Tes Progesteron
Note : Hasil tidak perlu ditunggu, akan langsung dikirim ke klinik dr.Ng
Biaya : RM 36
7. Sabtu, 13 Agustus 2016 (h23) malam : Suntik Trigger (Pregnyl)
Note : Saya suntik di A & E (UGD), lapor ke suster (tunjukkan surat pengantar), tidak perlu ambil nomor antrian. Jam 21.30 nama saya dipanggil, disuntik di dalam ruangan
Biaya : -
8. Senin, 15 Agustus 2016 (h25), Kunjungan #5 : OPU
Yang diperoleh :
1. Antibiotik Zinnat untuk 2 hari
2. 1 strip Tramadol (pain killer)
Note : Sekitar jam 2-3 sore suster datang ke kamar untuk menginformasikan jumlah telur yang didapat. Saya diminta kontrol ke dokter 2 hari lagi (Rabu). Pulang sekitar jam 5 sore.
Biaya : RM 5974.20
- Fee dokter 200
- ICSI disposables 2800
- Oocyte recovery 2420
- Embryology Lab Supplies 49
- Medical Supplies 111.7
- Nursing Care 50
- Obat 85.5
- Pulse Oximeter 15
- Biaya kamar 130
- USG 60
- Biaya pendaftaran 50
9. Rabu, 17 Agustus 2016 (h27), Kunjungan #6 : Bayar biaya Embryo Freezing dan konsul dokter
Yang dilakukan :
1. Bayar biaya Embryo Freezing ke IVF Center
2. Konsul dengan dr.Ng (gejala OHSS)
Yang diperoleh :
1. Metoclopramide (obat anti mual)
2. Upha Lyte Powder (penambah elektrolit)
Note :
- Dokter mengkonfirmasi kalau ET ditunda
- Karena gejala OHSS (dehidrasi, perut membesar, mual), dokter pesan agar banyak minum jus buah, susu kedelai, dan Upha Lyte. Boleh minum obat anti mual agar tetap bisa makan dan minum. Dianjurkan makan banyak protein.
Biaya : RM 2514.30
- Metoclopramide 2.5
- Upha Lyte Powder 11.80
- Embryo Freezing 5 tahun 2500
10. Jumat, 19 Agustus 2016 (h29), Kunjungan #7 : Ke UGD karena semakin sesak dan terasa berkunang-kunang sehabis makan malam (gejala OHSS)
Yang dilakukan :
1. Diperiksa di UGD
2. Atas petunjuk dr.Ng, masuk RS untuk diopname karena OHSS. Check out 20 Agustus siang, setelah di-visit oleh dr.Ng
Yang diperoleh : Tambahan Metoclopramide dan Upha Lyte Powder
Note : Saya minta pulang saja karena di RS benar-benar tidak bisa istirahat. Saya bilang ke dokter kalau sudah beli tiket ke Jakarta untuk tanggal 20 Agustus. Diperbolehkan untuk pulang namun dokter wanti-wanti kondisi saya masih akan bertambah buruk. Jadi kalau seandainya di Jakarta butuh pertolongan medis, pastikan dokter/RS yang menangani paham mengenai OHSS.
Biaya : RM 816.20
- Fee dokter 200
- Food/diet 30
- Laboratory 160
- Medical supplies 111.40
- Nursing care 50
- Obat 61.80
- Kamar 130
- Admission Fee 50
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FET
1. Selasa, 28 Februari 2017 (h13), Kunjungan #1 : Mulai proses FET
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 116
- Fee dokter 50
- Medical supplies 1
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
2. Kamis, 2 Maret 2017 (h15), Kunjungan #2 : Konsul
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 66
- Medical supplies 1
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
3. Sabtu, 4 Maret 2017 (h17), Kunjungan #3 : Konsul
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
2. Tes ovulasi
Yang diperoleh : 1 buah tes ovulasi Clear Blue
Note :
- Tes ovulasi besok dan hasilnya difoto
- Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 61
- Medical supplies 1
- USG 60
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
2. Tes ovulasi
Yang diperoleh : 1 buah tes ovulasi Clear Blue
Note :
- Tes ovulasi besok dan hasilnya difoto
- Konsul kembali 2 hari dari sekarang
Biaya : RM 61
- Medical supplies 1
- USG 60
4. Minggu, 5 Maret 2017 (h18) : Tes Ovulasi
Note : Hasil tes ovulasi negatif
5. Senin, 6 Maret 2017 (h19) : Konsul
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
2. Tes ovulasi
Yang diperoleh : -
Note :
- Hasil tes ovulasi positif
- Konsul kembali besok
Biaya : RM 61
- Medical supplies 1
- USG 60
6. Selasa, 7 Maret 2017 (h20) : Konsul
Yang dilakukan :
1. Konsul & USG dengan dokter
Yang diperoleh : -
Note : Hasil USG menunjukkan saya sudah ovulasi
Biaya : RM 168.20
- Clinical Bed Roll 1
- Cyclogest 400 (6 buah) 107.20
- USG 60
7. Minggu, 12 Maret 2017 (h25) : FET
Yang diperoleh :
Note : Tes b-HCG tanggal 23 Maret 2017
Biaya : RM 1491.60
- Fee dokter 50
- Embryology Lab 200
- Embryo Transfer 800
- Embryology Lab Supplies 51
- Medical Supplies 6
- Obat (Cyclogest 21 buah) 319.60
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
Note : Tes b-HCG tanggal 23 Maret 2017
Biaya : RM 1491.60
- Fee dokter 50
- Embryology Lab 200
- Embryo Transfer 800
- Embryology Lab Supplies 51
- Medical Supplies 6
- Obat (Cyclogest 21 buah) 319.60
- USG 60
- Biaya registrasi 4.72
Labels:
bayi tabung,
biaya bayi tabung,
biaya IVF,
biaya program,
dr Ng Peng Wah,
embryo transfer,
ET,
FET,
IVF,
Lam Wah Ee,
lwe,
natural FET,
OPU,
Penang,
TTC
Saturday, July 8, 2017
My 2ww diary
Sekarang saya mau share apa saja yang saya lakukan selama 2ww (two-weeks wait), atau masa penantian hasil setelah ET. 2ww kali ini merupakan 2ww ke-4 saya. Sejak sebelum 2ww, saya sudah rencana bahwa 2ww ini akan saya lewati dengan "biasa-biasa saja", artinya nggak pakai bedrest, nggak pakai takut bergerak atau takut mandi, dsb dsb dsb.
Selama ini saya sudah cukup banyak baca artikel dan berbagai penelitian yang menyatakan bahwa bedrest tidak terbukti meningkatkan keberhasilan bayi tabung. Justru sebaliknya, beberapa penelitian menyatakan bahwa bedrest merugikan karena mengganggu lancarnya aliran darah, termasuk ke rahim. Padahal kita tahu aliran darah ke rahim sangat penting perannya dalam menunjang proses implantasi embrio.
Saya semakin yakin karena setelah selesai ET, dr. Ng mendatangi saya dan bilang "You can do anything, eat anything. No need to lie down..because other normal pregnant people just do as normal.".
So, here how my 2ww went :
Minggu, 12 Maret (ET day)
Setelah ET, nunggu dijemput sama Ko Adrian sekitar 40 menit. Selama nunggu di lobby RS, saya berdiri sekitar 15 menitan karena pernah baca artikel yang menganjurkan berdiri setelah ET. Hari ini stay at home, makan juga di apartemen aja.
Senin, 13 Maret (1 day past 5-day transfer/1DP5DT)
Pulangnya jalan sedikit ke arah belakang cafe, daerah Little India, banyak restoran Indianya. Tadinya masih mau jalan-jalan sore, tapi langit udah gelap banget, jadi kita cepat-cepat pesen Uber. Bener aja, pas nunggu Uber, hujan udah mulai turun rintik-rintik.
Hari ini kayanya jalan kaki terjauh selama 2ww ini.
Selama 2ww, yang saya lakukan setiap hari :
- Pakai kaos kaki all the time (kecuali mandi ya 😀), bahkan ketika ke kamar mandi tetap pakai, jadi selalu pakai sendal jepit.
- Jalan kaki 15-20 menit mulai dari hari ET+1, kecuali kalau hari itu sudah jalan-jalan ke mall, saya nggak khusus jalan kaki lagi.
- Makanan wajib setiap hari :
1. Putih telur minimal 3 buah, direbus atau dibuat omelet dicampur daging ayam giling biar nggak bosan.
2. Buah : kiwi, apel, jeruk masing-masing 1 buah untuk sarapan
3. Brazil nut 3-4 butir
4. Ikan salmon minimal 1 porsi
5. Sayur bayam rebus 1 porsi
6. Air rebusan kacang hijau 1 gelas
7. Alpukat tiap 1-2 hari 1 buah
8. Susu cair (fresh milk) 1 gelas
Sisanya saya makan bebas, sering makan di luar juga. Hanya nggak makan dan minum dingin. Selain karena banyak baca artikel yang menyarankan hal ini, juga disarankan oleh dokter akupunktur di LWE.
Vitamin yang diminum selama 2ww :
- Asam folat 5mg
- Vitamin D 1000IU
I think that's all. Pokoknya, 2ww kali ini saya jalani dengan santai, saya usahakan banyak kegiatan jadi nggak banyak waktu buat mikirin bakal berhasil atau nggak. Suami saya sangat berperan besar dalam hal ini. Dia selalu ngingetin saya untuk menganggap waktu kami di Penang sebagai liburan, jadi jalani hari-hari bener-bener kaya lagi liburan aja, jalan-jalan ke mall, belanja, nyari-nyari tempat menarik atau cafe yang direkomendasikan untuk dikunjungi, nongkrong di cafe, baca buku, dsb dsb. Jauh berbeda dengan 3x 2ww sebelumnya yang saya jalani di Jakarta, di mana saya melewatinya dengan beristirahat di rumah. Yang ada di hari-hari terakhir badan pegal-pegal dan ngilu akibat kurang gerak, jadi sering kebangun tengah malam atau bahkan insomnia.
I would say that this 2ww was a stress-free one.. 😊
Selama ini saya sudah cukup banyak baca artikel dan berbagai penelitian yang menyatakan bahwa bedrest tidak terbukti meningkatkan keberhasilan bayi tabung. Justru sebaliknya, beberapa penelitian menyatakan bahwa bedrest merugikan karena mengganggu lancarnya aliran darah, termasuk ke rahim. Padahal kita tahu aliran darah ke rahim sangat penting perannya dalam menunjang proses implantasi embrio.
Saya semakin yakin karena setelah selesai ET, dr. Ng mendatangi saya dan bilang "You can do anything, eat anything. No need to lie down..because other normal pregnant people just do as normal.".
So, here how my 2ww went :
Minggu, 12 Maret (ET day)
Setelah ET, nunggu dijemput sama Ko Adrian sekitar 40 menit. Selama nunggu di lobby RS, saya berdiri sekitar 15 menitan karena pernah baca artikel yang menganjurkan berdiri setelah ET. Hari ini stay at home, makan juga di apartemen aja.
Senin, 13 Maret (1 day past 5-day transfer/1DP5DT)
Seharian di apartemen, pagi jalan kaki 15 menit. Malamnya makan ke Keat Garden (food court dekat Mewah Court, seberangnya mini market Eaton). Lethargic, lemes, capek, kaya nggak ada tenaga padahal nggak ngapa-ngapain.
Selasa, 14 Maret (2DP5DT)
Masih stay di apartemen aja seharian, cuma keluar buat jalan pagi seperti biasa 15 menit. Sore ada rasa seperti ditusuk di perut kiri bawah, tapi cuma beberapa detik. Still feel lethargic all the time.
Rabu, 15 Maret (3DP5DT)
Yeayyy, akhirnya hari ini keluar! Dasar nggak betahan, 3 hari di apartemen aja kayanya udah bosaaan banget. Jam 12 pergi ke Gurney Paragon, pulang jam 4 sore. Di mall banyakan nongkrong duduk-duduk aja. Jam 4 sore perut bawah terasa agak keram sedikiiit. Still lethargic.
Oh ya, di mall saya beli testpack 4 buah, rencananya buat dipakai dari mulai 8-11DP5DT. Soalnya saya kayanya nggak kuat nunggu hanya dari tes b-HCG 😓.
Kamis, 16 Maret (4DP5DT)
Hari ini istirahat di apartemen. Pagi-pagi turun mau jalan, baru 5 menit tahu-tahu hujan. Siang nyoba turun lagi buat jalan, ehh baru 5 menit hujan lagi, dan dodolnya nggak bawa payung. Tadinya mau duduk dulu di kursi di lantai dasar Mewah Court blok 102, nunggu hujan reda baru lanjut jalan lagi. Tapi posisi kursinya kena cipratan air hujan. Jadi terpaksa duduk di pinggir-pinggir tangga arah mau ke lift (yang sudah pernah ke Mewah Court pasti kebayang), posisi duduknya nggak bisa nyender. Akhirnya daripada kecapekan duduk kaya gitu, jalan pulang aja deh hujan-hujanan. Mana nggak berani jalan ngebut, kan katanya kalau lagi 2ww jalannya harus timik-timik kaya putri kraton hehehe. Untung saya pakai topi jadi kepala nggak basah. Sampai kamar langsung mandi air hangat.
Makan malam jalan ke Keat Garden (our favorite out of the three food court, isn't it obvious.. 😋). Malamnya agak pegal-pegal di pundak dan leher, terus minta dipijat suami tapi pelan-pelan aja. Perasaan lethargic sudah mulai berkurang. Oh ya, sempet diare pagi-siang. Bingung juga karena apa..tapi curiganya karena semalam sok-sok-an minum extra-virgin olive oil, mungkin perut saya nggak cocok.
Jumat, 17 Maret (5DP5DT)
Siang pergi ke Cafe Passion Heart yang katanya terkenal dengan kue-kuenya, ternyata kalau dibandingkan dengan kue-kue di Jakarta sih masih kalah hehe. Habis itu jalan kaki ke Cafe Mugshot.
Malam hari, saya kepanasan. Terus perut bawah seperti ketekan, tapi mild banget. Kalau bukan karena lagi 2ww sih mungkin nggak akan ngeh. Tapi ini karena lagi 2ww, semua dirasa-rasain dan diperhatiin 😅.
Sabtu, 18 Maret (6DP5DT)
Siang saya main ke RS karena ada 2 teman yang lagi konsul ke dr.Ng, perginya naik Uber karena takut kepanasan dan kejauhan kalau jalan kaki. Habis dari RS, lanjut pergi ke Gurney Plaza. Malamnya pinggang belakang kanan terasa agak nyeri.
Minggu, 19 Maret (7DP5DT)
Siang pergi ke Cafe Twelve Cups, nyobain waffle-nya yang ternyata kecil, mahal lagi..udah gitu pilihan layer cake-nya yang di foto-foto yang beredar di internet banyak banget ternyata cuma sedikit huhuhu. Nyebelinnya lagi, ternyata sore itu mau ada pesta ulang tahun anak kecil, jadi selama saya di sana, pegawainya wara-wiri beberesan dan angkat barang ini itu untuk nyiapin pesta itu. Jadi super nggak nyaman, keseeel. Padahal tadinya ke situ mau leyeh-leyeh, baca novel. Ini boro-boro..pengennya cepet-cepet pergi aja. Jadi begitu makanan dan minuman habis, saya dan suami langsung pergi.
Kita jalan ke arah Queen Victoria Memorial Clock Tower di dekat Fort Cornwallis, foto-foto sebentar..terus lanjut lagi jalan sampai Cafe Constant Gardener yang posisinya di seberang Padang Kota Lama (yang saat itu lagi under construction). Di sini baru dehh nyaman duduk-duduk.
Pulangnya jalan sedikit ke arah belakang cafe, daerah Little India, banyak restoran Indianya. Tadinya masih mau jalan-jalan sore, tapi langit udah gelap banget, jadi kita cepat-cepat pesen Uber. Bener aja, pas nunggu Uber, hujan udah mulai turun rintik-rintik.
Hari ini kayanya jalan kaki terjauh selama 2ww ini.
Senin, 20 Maret (8DP5DT)
Hari ini pulang ke Jakarta, di bandara pakai kursi roda dari Air Asia (sudah booking online sebelumnya karena harganya setengah dari harga kalau beli on-the-spot di counter). Untung aja pakai kursi roda, karena beneran deh rasanya cepet cape banget. Kalau saya baca-baca sih katanya salah satu efek Progesteron..
Selasa, 21 Maret (9DP5DT)
Siang pergi makan di mall, terus belanja. Walaupun suami yang banyak ngambil-ngambilin barang dan dorong troli, tapi tetep rasanya capeee banget, terus ngantuuuk..
Rabu, 22 Maret (10DP5DT)
.
.
.
Selama 2ww, yang saya lakukan setiap hari :
- Pakai kaos kaki all the time (kecuali mandi ya 😀), bahkan ketika ke kamar mandi tetap pakai, jadi selalu pakai sendal jepit.
- Jalan kaki 15-20 menit mulai dari hari ET+1, kecuali kalau hari itu sudah jalan-jalan ke mall, saya nggak khusus jalan kaki lagi.
- Makanan wajib setiap hari :
1. Putih telur minimal 3 buah, direbus atau dibuat omelet dicampur daging ayam giling biar nggak bosan.
2. Buah : kiwi, apel, jeruk masing-masing 1 buah untuk sarapan
3. Brazil nut 3-4 butir
4. Ikan salmon minimal 1 porsi
5. Sayur bayam rebus 1 porsi
6. Air rebusan kacang hijau 1 gelas
7. Alpukat tiap 1-2 hari 1 buah
8. Susu cair (fresh milk) 1 gelas
Sisanya saya makan bebas, sering makan di luar juga. Hanya nggak makan dan minum dingin. Selain karena banyak baca artikel yang menyarankan hal ini, juga disarankan oleh dokter akupunktur di LWE.
Vitamin yang diminum selama 2ww :
- Asam folat 5mg
- Vitamin D 1000IU
I think that's all. Pokoknya, 2ww kali ini saya jalani dengan santai, saya usahakan banyak kegiatan jadi nggak banyak waktu buat mikirin bakal berhasil atau nggak. Suami saya sangat berperan besar dalam hal ini. Dia selalu ngingetin saya untuk menganggap waktu kami di Penang sebagai liburan, jadi jalani hari-hari bener-bener kaya lagi liburan aja, jalan-jalan ke mall, belanja, nyari-nyari tempat menarik atau cafe yang direkomendasikan untuk dikunjungi, nongkrong di cafe, baca buku, dsb dsb. Jauh berbeda dengan 3x 2ww sebelumnya yang saya jalani di Jakarta, di mana saya melewatinya dengan beristirahat di rumah. Yang ada di hari-hari terakhir badan pegal-pegal dan ngilu akibat kurang gerak, jadi sering kebangun tengah malam atau bahkan insomnia.
I would say that this 2ww was a stress-free one.. 😊
Labels:
2ww,
bayi tabung,
dr Ng Peng Wah,
ET,
FET,
frozen embryo transfer,
IVF,
Lam Wah Ee,
natural FET,
Penang,
TTC
Friday, July 7, 2017
FET result
....a very late post......................
Hari ini tanggal 22 Maret (10DP5DT), h-1 dari jadwal cek bHcg sesuai perintah dr. Ng. Pagi-pagi kebangun jam 6 kurang, langsung inget hari ini jadwal mau testpack. Jadi yaa, empat testpack yang waktu itu saya beli di Penang belum jadi dipakai sesuai rencana awal (tadinya mau dipakai saat 8-11DP5DT), karena setelah diskusi sama suami takutnya nanti dapat hasil false negative terus malah jadi down dan sedih-sedih yang nggak perlu. Tapi pas kebangun karena masih ngantuk banget, jadi saya pikir nanti aja deh TP-nya. Saya cuma ke kamar mandi untuk buang air kecil, terus balik tidur lagi.
Hari ini tanggal 22 Maret (10DP5DT), h-1 dari jadwal cek bHcg sesuai perintah dr. Ng. Pagi-pagi kebangun jam 6 kurang, langsung inget hari ini jadwal mau testpack. Jadi yaa, empat testpack yang waktu itu saya beli di Penang belum jadi dipakai sesuai rencana awal (tadinya mau dipakai saat 8-11DP5DT), karena setelah diskusi sama suami takutnya nanti dapat hasil false negative terus malah jadi down dan sedih-sedih yang nggak perlu. Tapi pas kebangun karena masih ngantuk banget, jadi saya pikir nanti aja deh TP-nya. Saya cuma ke kamar mandi untuk buang air kecil, terus balik tidur lagi.
Jam 7.30 kebangun lagi untuk buang air kecil. Waktu seka habis buang air kecil, discharge/sisa Cyclogest yang biasanya warna putih, pagi ini abu-abu gelap. DEGGG!! Rasanya jantung copottt. Saya mikirnya berarti ada darah makanya sisa Cygest-nya jadi abu-abu. Udah mau nangiiiis..tapi di sisi lain agak lega karena udah dikasi tanda-tanda duluan kalau hasilnya bakal negatif. Saya buru-buru TP, bener donggg hasilnya negatif. Langsung lemessss banget. Cepet-cepet masuk ke kamar terus kasitau suami. Nangis dehh saya sambil peluk-pelukan...
Beberapa menit setelahnya, entah kenapa saya pengen lihat lagi TP-nya tadi, soalnya belum ditunjukin juga ke suami. Waktu saya ambil, lho kok garisnya jadi ada 2, walaupun garis yang kedua samar. Habis itu, saya coba pakai TP 1 lagi (beda merk), tapi dengan sampel urin yang sama. Hasilnya samar juga, tapi lebih jelas dari yang pertama. Akhirnya kita mutusin untuk tes bHCG hari ini aja, nggak kuat nunggu sampai besok. Dalam hati saya udah bayangin yang terburuk aja, embrionya sempet nempel tapi kemudian nggak lanjut berkembang (makanya hasil TP-nya positif samar yang artinya bHcg-nya rendah, plus discharge Cyclogest warna abu-abu karena bercampur darah yang artinya saya udah mau mens. That was the scenario I had in my mind.
Jam 11 ke Prodia terdekat, ternyata sekarang hasil bHCG nggak bisa dikirim via email. Haduuh, harus balik lagi dan selesainya juga baru jam 5 sore 😓😓😓.
Jam 5 udah nyampe lagi di Prodia. Begitu terima amplopnya, langsung saya robek dan cepet-cepet buka kertasnya. Jantung berdebar kuencengggg banget. Udah siap bakal lihat angka kecil. Pas buka kertasnya, hasilnya 495.4!!! Praise The Lord!!!
Begitu masuk ke mobil, saya langsung tunjukin kertasnya ke suami, "Positif Yang, positif.! 400 angkanyaa!", sambil nangis-nangis setengah nggak percaya. Tangan gemetarannn. Pertama kali dalam hidup lihat hasil bHCG positif. Suami saking paniknya nggak ngerti mana bagian yang harus dibaca, dia pegang dan liatin kertasnya sambil nanya "Yang mana? Yang manaa??" 😂. Saya tunjukin "Iniiii angkanya, bHCG, 495.". Suami nanya lagi "Kalau 400 itu artinya apa???", saya jawab "Di atas 100 itu udah bagus banget...". Kalau diceritain sekarang sih mau ngakak ya 😁. Setelah suami ngeh, baru deh peluk-pelukan, nangis-nangisan berdua. Untung nggak digrebek tukang parkir 😝. Lumayan lama di dalam mobil, nggak putus-putus bilang terima kasih sama Tuhan.
Tapi to be honest, perasaan lega dan seneng itu cuma bertahan beberapa saat. Habis itu, saya kembali khawatir lagi, bener nggak yah ini hamil, hamilnya normal nggak yah, nggak ektopik, nggak BO, bakal berlanjut sehat seterusnya nggak yah..dan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya. Bener dehh..dulu waktu masih TTC rasanya kalau bayangin terima hasil positif itu bakal merasa seperti di awan, pengen loncat-loncat dan teriak-teriak ngabarin ke seluruh dunia "I'm finally pregnant!!!!, terus foto TP atau hasil angka bHcg buat di-share di sosmed. But nope, sama sekali nggak kepikiran. Yang ada cuma khawatir dan khawatir. That's the truth. Mungkin bakal dibilang lebay atau nggak bersyukur atau kurang beriman. Tapi yang pernah ada di posisi saya dan mengalami pengalaman seperti proses TTC saya selama ini, saya yakin pasti ngerti....
Subscribe to:
Posts (Atom)