Setelah terima hasil bHcg tanggal 22 Maret 2017, my pregnancy journey begins. Yang mendominasi adalah perasaan khawatir. Saya nggak merasa over the moon, atau excited, atau bersemangat. Yang ada pokoknya takut. Takut kalau kenapa-kenapa, takut kalau kehamilan ini nggak berlanjut, takut ini dan itu 😅.
Tanggal 24 Maret, saya cek AXA pertama kali, setelah 2 minggu suntik Lovenox 0,6IU setiap hari. Tes AXA ini dilakukan untuk tahu apakah dosis Lovenox yang saya gunakan sudah tepat atau perlu diturunkan/dinaikkan. Hasil AXA 0,84, atas perintah dokter dosisnya diturunkan jadi 0,4IU setiap hari. Lumayan..harga obat jadi lebih murah..dan ukuran jarumnya juga lebih kecil hehehe.
Tanggal 29 Maret saya konsultasi pertama kali, saya pilih dr. Arie Polim di RSIA Family. Dulu saya sudah pernah beberapa kali ketemu, tapi di Morula Menteng. Pas nunggu giliran, deg-degan luarrrr biasa..mikirin gimana hasil usg nanti...
Sama dr. Arie di-USG pakai USG Transvaginal. Hasilnya :
- Ada 2 gestational sac, masing-masing ukurannya 7 dan 12mm. Umurnya berdasarkan ukuran adalah 4w2d (muncul otomatis di mesin USG).
- Dokter bilang ini kembar tapi ada kemungkinan vanishing twin ya (salah satu janin tidak lanjut berkembang)..Bikin stres aja deh. Mana nggak diselamatin sama sekali..Terus disuruh suntik Pregnyl 2x semingu di ruang bersalin. This whole thing somehow made me felt like my pregnancy was in danger 😏.
- Disuruh cek bHCG dan Progesteron, terus diminta kontrol 2 minggu lagi.
Saya putuskan untuk menunda suntik Pregnyl, karena mau menunggu hasil bHcg dan Progesteron. Besoknya hasil keluar, bHCG 30.960,87; Progesteron 32,68. Karena hasilnya bagus, saya memutuskan untuk nggak suntik Pregnyl.
Tanggal 2 April malam tau-tau ada flek coklat tua waktu saya seka habis pipis. Duhhh rasanya takuuut, kepikiran macem-macem. Besoknya saya langsung ke dokter, kali ini pilih dr. Boy Abidin yang deket, di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Waktu masuk ruangan, dokter langsung nyapa saya dengan superrr ramah. Katanya apa kabarrr, sudah lama nggak ketemu (saya pernah konsul 2x di tahun 2014 atau 2015 yahh, sebelum IVF 3 deh pokoknya). Terus pas saya kasitau hamil, dokter nyelamatin dengan sumringah 😀. Habis itu saya di-usg, pertama usg abdominal, yang terlihat hanya 1 gestational sac (gs)/kantong kehamilan. Terus saya minta di-usg transvaginal (tv), tapi saya nggak ngasitau kalau saya sudah tahu janin saya kembar, hehehe. Dari usg tv, terlihat 2 kantong, dokter ngasi selamat lagi dengan lebih sumringah. Ukuran gs 18,6 dan 11,6 mm. Sudah terlihat titik putih di keduanya (fetal pole), dan fetal pole yang pertama terlihat kelap kelip (berdenyut).
Menurut dr. Boy, flek di trimester pertama itu normal, apalagi saya sebutkan fleknya warna coklat tua, yang artinya bukan darah segar.
Saya dikasi surat pengantar untuk cek lab
paket hamil yang terdiri dari :
- darah lengkap
- urin lengkap, hbsag
- toxoplasma dan rubella igm
Kontrol lagi 2 minggu dari sekarang untuk cek denyut jantung (17 April).
Tanggal 13 April, saya ke dokter lain, kali ini dr. Yuditia Purwosunu di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Dokter ini obgyn sub spesialis fetomaternal.
Hasil usg abdominal :
- 2 gs, 6w4d
- gs1 : 13.6cm, crl 1.09cm, 165bpm
- gs2 : 10.1cm, crl 1.05cm, 150bpm
Dokter ini datar banget 😀. Intinya dokter cuma bilang :
- Viabilitas blm bs ditentukan saat ini
- Bayi yang sehat dari ibu yg sehat
- Darah itu dari hulunya (pas saya cerita kalau saya suntik Lovenox)
Saya disuruh cek lab Ferritin, CRP kuantitatif, vit d, dan urine lengkap.