Sunday, March 26, 2017

Tempat hang out selama di Penang

Selama di Penang, saya dan suami banyak jalan-jalan, biar nggak bosen, nggak stres, nggak berasa kalau di Penang itu buat program..biar berasanya lagi liburan.. πŸ˜ƒ

Ini beberapa ide tempat buat jalan-jalan :
1. Hin Bus Depot : Tempat ini adalah galeri seni. Di sekitarnya banyak mural-mural lucu, dan ada beberapa cafe dan restoran untuk makan dan nongkrong..waktu itu yang saya kunjungi Bricklin Cafe. Kopinya kata suami sih nggak enak hehe..terus kita nyobain Hummingbird cake-nya, lumayan lah..nothing special. Jusnya dikit dan agak encer serta mahal hehehe. Tapi tempatnya lumayan cosy buat nongkrong baca buku atau laptop-an.



Hin Bus Depot
31 A Jalan Gurdwara
10300 Georgetown, Penang
http://hinbusdepot.com/index.html


2. Mugshot Cafe : Ini termasuk cafe favorit saya dan suami, sudah berkali-kali kami kunjungi, Nyaman buat nongkrong, interiornya juga cukup unik jadi bisa foto-foto (teteupp ya..). Bagelnya lumayan enak. Ada homemade yoghurt berbagai rasa tapi sayangnya saya nggak sempet nyobain. Kebanyakan ke sini cuma untuk minum aja. Kopinya lumayan.








Mugshot Cafe
302, Lebuh Chulia, George Town, 10200
Phone +60 12 405 6276


3. China House : Tempat ini unik banget. Jalan masuknya ada 2, jadi Beach Street dan Victoria Street. Kalau masuk dari depan, jangan lupa jalan sampai belakang, ada kolam dan tempat duduk di luar yang bagus untuk foto-foto. Di sini yang menarik itu pilihan cake-nya, buanyakkk...dan semuanya ditaro di atas meja panjang, kita bisa lihat-lihat. Menggiurkan banget! Saya waktu itu nyobain Non-alcoholic Tiramisu, lumayan enak..walaupun lebih dominan bolunya, bukan the real tiramisu. Masih lebih enak tiramisu buatan saya.. πŸ˜‹ Suasananya enak buat nongkrong melarikan diri dari panasnya siang di Penang. Lokasinya dekat dengan mural-mural, jadi setelah matahari agak ngumpet bisa lanjut hunting mural. Oh ya, dari sini sudah dekat juga kalau mau ke Jetty, lihat-lihat pemukiman warga Chinese yang rumahnya dibangun di atas air.


China House
153 & 155 Beach Street  and 183B Victoria Street, George Town
Phone +604 263 729
http://www.chinahouse.com.my/


4. Gurney Paragon : Mall ini cocok buat nongkrong dan makan. Makanan di foodcourt-nya enak-enak. Tempat nongkrongnya juga banyak dan relatif sepi. Saya paling suka nongkrong di kawasan cafe di lantai dasar, yang posisinya di luar, dekat parkiran belakang yang menghadap ke laut. Cafe favorit saya Pacific, pilihan tempat duduknya banyak, kopinya lumayan, ada kue dan pastry, dan ada free infused water 😁.


5. Gurney Plaza : Salah satu mall andalan karena semua ada, ada Guardian, Watsons, Sasa (toko kosmetik), Padini, Uniqlo, dan supermarket Cold Storage-nya yang lengkapp. Buat nongkrong, di sisi kiri mall ini (kalau kita masuk melalui pintu/lobby yang menghadap ke laut) ada sederetan cafe dan resto, ada Starbucks, J-Co, Chili's, Nando's, dsb dsb.

That's all for now folks..will surely update if something came up..!

Thursday, March 23, 2017

FET...let's do this! - part 1

Akhirnya dapet jadwal yang match!!

Bulan Februari bisa ke Penang untuk mulai proses FET natural. Sebelumnya, di bulan Desember dan Januari, tiap mens saya email Miss Low untuk nanya apakah saya bisa mulai proses FET. Ternyata di kedua bulan itu, siklus saya bentrok dengan jadwal cuti dr.Ng, jadi nggak bisa mulai..

Di bulan Februari, saya mens tanggal 16, dan seperti biasa langsung lapor suster untuk nanya jadwal. Saya disuruh ketemu dokter 27 Februari (h12), tapi saya nawar jadi 28 Februari supaya nggak perlu terbang hari Minggu. Diperbolehkan sama suster, karena memang sesuai info dari Miss Low sebelumnya, range konsul pertama untuk FET natural adalah antara h12-14.

Sebenarnya, mau perginya juga galau. Karena saya akan melakukan FET natural, artinya saya harus ovulasi. Padahal saya PCO, yang identik dengan telur nggak mau besar dan anovulasi... πŸ˜… Ditambah lagi, mens terakhir super kacau. Pertama, selama 8 hari sebelum mens saya flek (spotting). Kedua, mens-nya pun nggak normal. Tiga hari pertama mens biasa walaupun volume sangat sedikit dibanding biasa, hari ke-4 seperti sudah mau berhenti, taunya hari ke-5 deras lagiiii, dan berlanjut seperti mens normal sampai berhenti di hari ke-8. Aiiiih stres ga siiiih. Flek 8 hari, mens 8 hari. The lucky eight! Mudah-mudahan pertanda bahwa keberuntungan akan datang... πŸ˜ƒ


Oh ya, waktu saya telpon bikin janji dengan suster (karena Miss Low lagi cuti, biasanya saya selalu email), pesannya ada 2 :
1. Jangan beli tiket pulang dulu (iya lah ya..FET natural kan memang nggak tau kapan, tergantung ovulasi..)
2. 28 Februari itu hari Selasa, dokter hanya praktek 1/2 hari, jadi come early katanya..Lupa nanya jam berapa, terus kemudian email Miss Low, katanya sekitar jam 10-11 aja, no need to come very early.


1st Visit, Selasa, 28 Februari 2017 (h13)

Jam 5 pagi saya sudah antri, Selasa agak sepi karena banyak dokter tidak praktek, hanya tindakan/konsultasi berdasarkan perjanjian. Sudah capek-capek antri dari subuh, ternyata petugas pendaftaran nggak mau daftarin saya karena di kartu pasien tidak tercantum ada perjanjian. Saya disuruh tanya dulu ke suster di klinik dr.Ng nanti jam 8. Hikssss nyesek...tahu gini ngapain datang subuh-subuh.

Jam 8 naik ke klinik dr.Ng, ketemu suster Melayu yang berjilbab dan agak pendek, juteknyaaa..nggak ada senyum. Saya ceritain masalahnya, terus dia tanya tanggal berapa saya telepon, saya bilang lupa, "Memang nama saya nggak ada Sus di catatan?". Terus dia menyibak buku besar yang ada di meja, tapi nggak dibaca. Habis itu dia langsung bilang "Sekarang kamu turun lagi ke pendaftaran, minta didaftarkan". Saya bilang petugas nggak mau karena di kartu saya nggak tertulis ada jadwal perjanjian. Jawabnya "Ya sekarang kamu bilang kalau kamu sudah tanya suster dan dibilang boleh", dengan muka datar dan tentu saja tanpa senyum. Ya ya ya... πŸ˜“πŸ˜“

Saya balik lagi ke pendaftaran, ambil nomor baru lagi, nunggu lagi sekitar 30 nomor. Untung akhirnya bisa daftar.

Sampai klinik jam 12, dokter baru datang jam 1. Saya pasien kedua, tapi baru dipanggil jam 2. Sebelum ke dokter, dipanggil sama suster terus dikasi tabung untuk tampung urine.

Waktu masuk ruangan langsung USG, terus dokter nanya mens saya teratur atau nggak, saya bilang selama ini teratur, hanya bulan terakhir error, saya ceritakan ke-error-an mens terakhir. Ehh dokter bilang gini "So why you came? Suster already told you kalau reguler baru datang, blablabla (sudah lupa persisnya saking nge-blank dibilangin kenapa datang πŸ˜“)", Saya diam aja. Dalam hati sih mikir definisi reguler apa dulu nihh..lagipula sejak Desember saya tiap bulan email Miss Low nanyain bisa FET apa nggak, nggak pernah ditanyai mens saya sudah reguler atau belum. Sempet agak gondok juga sih...Untungnya habis itu kayanya dokter nyadar, "But since Ibu sudah di sini, kita follow up dulu. Ini sepertinya ada 2 kandidat telur yang tumbuh.". Dokter tunjukin telurnya, ukurannya 12x12 mm. Disuruh kembali lagi 2 hari lagi.

Mulai hari ini, tiap hari saya makan putih telur minimal 3, kalau kuat lebih. Dan jalan kaki minimal 30 menit setiap hari, seringnya keliling di area parkir apartemen saja, pernah juga ke taman Bukit Dumbar (ini tamannya keren lho untuk olahraga, kalau lagi nggak mau program saya pasti happy banget lari di sini, cek Googlemap untuk lokasi persisnya.).

Biaya : RM 116




2st Visit, Kamis, 2 Maret 2017 (h15)

Hari ini daftar jam 7 pagi saja, soalnya lagi pilek dan sedikit meriang akibat full-day jalan-jalan hari Selasa sepulang dari dokter. Datang ke klinik habis makan siang, sekitar pukul 12.30, dikasi nomor 18. Saya kira bakal disuruh datang lagi nanti sore, ternyata kata suster tunggu aja sebentar. Nunggu 30 menit terus dipanggil, sebelumnya disuruh tampung urine.

Waktu USG, dokter nanyain soal mens (lagi). Katanya siklus selalu mundur nggak? Saya bilang kadang-kadang mundur, tapi yang terakhir maju, jadi 26 hari (biasanya 28-31 hari). Dokter bilang kalau maju kemungkinan siklus ini kurang bagus, tapi tidak apa-apa, nanti kita bisa ganti cara dengan pakai obat.

Hasil USG ternyata telur yang kemarin dokter lihat di kiri tidak membesar, justru di kanan ada yang ukurannya 11 mm (kecil yaa...hikssss...). Dokter bilang Sabtu nanti dicek lagi, baru diputuskan.

Biaya : RM 66




3rd Visit, Sabtu, 4 Maret 2017 (h17)

Hari ini yang ambil nomor suami, jam 07.30, Datang ke klinik jam 1 kurang, dikasi nomor 15. Baru dipanggil sekitar jam 14.30, sebelumnya sudah setor urine as usual. Kata dokter telur yang membesar ada 3, ukurannya 13x17 mm, 13x15 mm, yang satunya lupa πŸ˜€. Kemungkinan telurnya bisa membesar, jadi bisa ET, hanya mungkin agak delay. Terus saya disuruh keluar dulu, menunggu hasil tes ovulasi (LH) dari urine yang tadi sudah saya setor. Sementara, disuruh menyelesaikan pembayaran dulu. Daaan antrinya 1 jam 10 menit aja loh!!! Setelah akhirnya selesai bayar, saya lapor ke suster. Ternyata hasil LH masih negatif, artinya saya belum ada tanda-tanda akan ovulasi. Jadi saya dibawain alat tes ovulasi Clear Blue untuk melakukan tes sendiri di rumah hari Minggu jam 3 sore, hasilnya disuruh foto dan kontrol lagi ke dokter hari Senin.

Biaya : RM 61




Tes Ovulasi, Minggu, 5 Maret 2017 (h18)

Saya tes ovulasi jam 15.30 setelah nahan pipis 4 jam (sesuai instruksi di brosur Clear Blue dan hasil browsing di Internet, tujuannya supaya hormon LH di urine terkonsentrasi). Hasilnya negatif.... πŸ˜ͺ Galauuuu...sebagian hati saya dari awal memang nggak yakin saya bisa ovulasi, mengingat saya PCO, dan selama ini kayanya jarang deh waktu USG di masa subur ada telur yang besar. Dulu waktu awal-awal nikah, saya pernah beli Ovutest yang pakai teropong itu lho..yang ngecek pola di air liur. Itu hasilnya ga pernah positif! Sampai akhirnya alat itu saya lempar ke lantai saking kesalnya... 😝Setengah hati saya berharap bisa ovulasi, tapi setengah lagi berharap pakai protokol medicated saja, biar "pasti", because I didn't trust my body enough to do the job. Jadi waktu itu saya dan suami sudah siap-siap kalau disuruh pulang dulu dan kembali lagi bulan berikutnya dengan menggunakan protokol medicated.

...to be continued.......

Wednesday, March 22, 2017

Tips program bayi tabung RS Lam Wah Ee, Penang

Haiii...sekarang saya ingin share beberapa tips buat teman-teman yang ingin konsultasi atau mulai program bayi tabung dengan dr. Ng Peng Wah di RS Lam Wah Ee, Penang.

1. Make sure the doctor is available (and you come at the right time)
Buat memastikan jadwal dokter, bagi saya yang paling convenient adalah melalui email ke Nurse Low di lowbk@hlwe.com. Nggak tahu kenapa, tiap harus telpon suster saya deg-degan setengah mati, makanya saya lebih suka kirim email. Selain itu, kalau telpon kadang-kadang suka ada aja yang kelupaan untuk ditanyain. Tapi kalau lebih suka bicara langsung, bisa telpon ke klinik di nomor +6046528843.



Saat kirim email/telpon, terutama yang belum mulai program/mau konsultasi awal, sampaikan tujuan dan rencana tanggal kedatangan, tanyakan pula sebaiknya datang pada hari siklus keberapa (hari pertama mens terakhir = H1). Nanti pihak RS akan memberi saran kapan sebaiknya datang dan menginformasikan jadwal dokter. Sampai dengan saya tulis post ini, dr. Ng hanya menerima konsultasi pasien baru di hari Senin, Rabu, Kamis. Hari Selasa dan Jumat adalah hari surgery/tindakan, dan Sabtu hanya untuk yang sudah bikin perjanjian. Namun tetap konfirmasi kembali yaa ke pihak klinik ketika akan datang berkunjung...

Buat kunjungan selanjutnya (yang sudah mulai program), tetap konfirmasi ke suster ya. Jangan cuma tanya/ngikutin informasi teman, karena tiap orang bisa saja protokolnya beda-beda. Jangan sampai datang terlalu dini atau bahkan telat.


2. Make sure you get to meet the doctor
Caranya datang antri pagi-pagi, maksimal jam 5.30 sudah harus tiba di RS, karena pasien dibatasi hanya 60/hari. Lebih pagi lebih baik, apalagi di hari Senin yang biasanya super ramai. Banyak yang menyarankan datang pukul 2 atau 3 dini hari, tapi menurut saya sih nggak terlalu perlu, kecuali merasa harus banget dapet nomor 1-3. Saya sendiri ketika pertama kali akan konsultasi ke dr.Ng, tiba di RS jam 05.07, dapat nomor antrian pasien baru 5011, artinya saya pasien baru urutan ke-11. Di klinik dr.Ng, saya dapat nomor antrian 8, not bad kan..? Padahal waktu itu hari Senin.


3. Make sure you know where to stay
Caranya booking penginapan sebelumnya, apakah mau di apartemen, hotel, atau homestay. Bagi saya, sebenarnya ini sudah obvious, tapi saya tulis lagi karena masih ada yang suka tanya "Penginapan sebaiknya gimana, kita booking dulu sebelum berangkat atau nanti saja setelah sampai di Penang?". Memang sih ini tergantung preferensi pribadi. Saya sendiri lebih suka kalau semua sudah well-organized, jadi sampai di Penang sudah nggak perlu repot lagi mikir macem-macem.


4. Make sure you stay healthy during your stay in Penang
Konsultasi ke LWE butuh fisik yang fit karena kita harus antri pagi-pagi (terutama untuk yang baru mau memulai program; harus jalan kaki bolak balik apartemen, well ini saya sih, karena saya stay di Mewah Court..sebenarnya bisa juga pesen Uber/Grab atau sewa mobil sekalian hehehe; belum lagi antri untuk bisa bertemu dr.Ng. Selain itu, kasir di LWE lokasinya cukup jauh dari klinik dr.Ng, dan habis bayar dan tebus obat harus kembali lagi ke suster untuk dijelaskan; jadi dalam 1 hari jalannya lumayan. Belum lagi kalau kasirnya antri. Selain kasir utama di lantai dasar, di lantai 1 (selantai dengan klinik dr.Ng juga ada kasir, tapi tidak selalu buka). Pengalaman saya, pernah antri 1 jam 10 menit di kasir lantai dasar cuma untuk bayar biaya konsultasi (tanpa obat).

Karena itu, penting banget jaga kesehatan. Minum vitamin dan istirahat cukup,  selalu bawa jaket ke RS (walaupun badan nggak merasa kedinginan), minum cukup (di lantai dasar dekat money changer ada dispenser, kita bisa refill botol minum di sana), bawa alas buat ngedeprok pas antri pagi-pagi, entah itu koran atau lainnya, soalnya dingiiin lantainya, berdiri juga kan lama-lama capek..

Tips kedua, bagi yang sudah mulai program, menurut saya nggak perlu tiap kali mau kontrol harus antri subuh-subuh. Kita bisa kok daftar siang, kerugiannya cuma dapat nomor antriannya belakangan aja. Tapi manfaatnya bisa istirahat cukup, nggak perlu bangun subuh terus. Kalau pendaftaran di lantai dasar sudah tutup (kalau nggak salah tutup pukul 08.30), daftarnya di lantai 1, di desk yang posisinya di sebelah kanan pintu masuk area di mana klinik dr.Ng berada.


5. Make sure you have enough money
Saya lebih suka bawa ringgit dari Jakarta. Biasanya setiap kali mau datang, saya tanya dulu sama Miss Low, berapa kira-kira yang harus saya siapkan, berdasarkan tahapan program yang akan saya lalui. Pilihan lain bisa juga tukar ringgit di money changer di LWE, rate-nya cukup bagus. Contohnya ketika rate di vip.co.id 3005 (sore), di LWE 3048 (pagi). Sayangnya waktu itu saya lupa cek vip pagi-pagi, jadi nggak bisa membandingkan apple to apple. Atau bisa juga bayar pakai kartu kredit, atau ambil uang di ATM. Pastikan saja berapa biaya pengambilan ATM di luar negeri, karena kalau mahal dan ngambil berulang-ulang kan sayang juga...


6. Make sure you feel comfortable during your IVF program
Hal ini penting terutama buat yang akan stay lama di Penang. Penerapannya tentu beda-beda, tergantung preferensi masing-masing. Salah satu caranya menurut saya, bawa benda-benda yang esensial untuk kenyamanan kita. Kadang waktu packing kan kita suka mikir "Ahh ini kayanya nggak perlu deh, berat-beratin bagasi aja.", akhirnya nggak dibawa, terus tahu-tahu waktu sudah di Penang nyeselll (pengalaman pribadiii 😝).

Kalau untuk saya, benda-benda yang penting itu bedcover kesayangan (it really makes me feel like home, nggak cocok sama selimut lain); non stick pan kesayangan. supaya bisa grill salmon atau dadar telur tanpa minyak, soalnya di apartemen biasanya cuma ada kuali biasa; sepatu & baju olahraga karena saya suka jogging; hair dryer travel. soalnya rambut saya lama keringnya dan kalau dibiarin kering sendiri jadi ga rapi..penting kan 😝; laptop dan/atau tablet; dan buku bacaan. ini bisa sih beli di Penang hehehe..bahkan lebih murah dari di Jakarta.
.
.
.
.
Segitu dulu tipsnya..kapan-kapan kalau kepikiran lagi ditambahin...Goodluck buat semua yang mau program ke Lam Wah Ee!

Wednesday, March 15, 2017

This thing about unsolicited advice...


I don't need to pretend to be perfect
I don't need to pretend to be brave all the time
Because I'm not
I'm not perfect
I'm not brave all the time
Sometimes I'm scared
Sometimes I'm weak
I don't have "positive attitude" all the time
I have had failures
I have experienced heartaches
I have been down on my knees
So many time, I lost count
Despite all the sacrifice I made, there is no guarantee my wish will be granted
So who are you to lecture me how to "be positive"?
Who are you to lecture me not to think that I might fail?
I might fail
I HAVE failed before
But I am STILL HERE
I'm on my feet
And still going forward
Still taking the chance
Despite the possibility of another failure
So who are you to lecture me how to "be positive"?
Have you walked in my shoes?
I guess not....

Friday, March 10, 2017

Akupunktur di RS Lam Wah Ee



Kali ini mau cerita tentang akupunktur di RS Lam Wah Ee, tepatnya di Chinese Medicine Division. Gedungnya terpisah dari gedung utama rumah sakit. Bagi yang sudah pernah antri subuh-subuh di LWE, pasti sudah pernah kan masuk RS melalui pintu UGD/A & E. Nah sebelum belok kiri menuju pintu A & E, coba tengok ke sisi kanan. Ada gedung kecil dengan pilar merah dan pintu kayu lebar, di situ tempatnya. Di dinding sisi kiri tertulis "Perubatan Cina".

Tahapan untuk akupunktur di sana :
1. Saya tiba pukul 9.20-an. Begitu masuk pintu, ambil nomor antrian dari mesin otomatis di sisi kanan pintu. Tombolnya ada 2, pasien dengan perjanjian, dan pendaftaran baru (new registration)/susulan (follow up). Saya tekan tombol kedua.

2. Baru menunggu 1 menit, saya dipanggil oleh salah satu loket. Karena pasien baru & dari luar negeri, dimintai paspor untuk isi data. Ditanyai mau akupunktur untuk apa, saya jawab "fertility & IVF". Kemudian petugas memilihkan dokter/yishi untuk saya, walaupun kita bisa juga request ingin ke dokter siapa (di sisi kiri loket ada foto-foto dokter dan spesialisasinya. Lalu saya melakukan pembayaran, RM 10 untuk registrasi dan RM 20 untuk treatment. Terakhir, petugas memberikan nomor antrian untuk ke dokter.

3. Sekitar 1 jam 20 menit kemudian, nomor saya dipanggil lalu saya masuk ke kamar/klinik no.8, tempat konsultasi dengan dokter yang dipilihkan untuk saya. Saya masuk dan duduk di kursi sebelah kiri dokter (seperti posisi kalau konsultasi dengan dr.Ng). Setelah konfirmasi nama saya, terus dokternya menatap saya, nunggu saya jelasin riwayat saya kali yaa. Jadi saya jelasin deh kalau saya pasien IVF, rencana mau FET. 

Terus dokternya nanya ini 1st time? Saya bilang nggak, 1st time di LWE tapi sudah pernah 2x di Jakarta. Saya ceritakan kalau selama ini embrio tidak pernah berhasil implant, selalu negatif. Dokter bilang jangan minum & makan yang dingin. 

Dokter nanya ada masalah sakit kepala atau pernapasan? Saya jawab nggak ada, cuma sedikit batuk. Kemudian dokter cek lidah dan nadi saya kiri & kanan. Selama konsultasi, dokter bikin catatan di komputernya yang semua pakai huruf Chinese. Oh ya, dokter nanya saya mau obat nggak, saya bilang nggak, mau akupunktur saja.

Setelah konsultasi, saya diminta pergi ke ruangan 1-3, ruangan tempat akupunktur, dan nanti dokter akan datang ke sana.

4. Di dalam ruangan ada beberapa kursi untuk nunggu. Setelah sekitar 10 menit, nama saya dipanggil dan disuruh pergi ke salah satu bed. Awalnya saya tiduran kebalik, setelah saya intip orang sebelah ternyata kepala d i bawah, langsung saya tukar posisi 😁. Nunggu lama jugaaa, sekitar 20 menit, baru dokter datang.

5. Mulai ditusuk, pertama 1 jarum di kepala, cuma seperti digigit semut. Tapi yang selanjutnya, setiap kali ditusuk agak nyeri. Pengalaman saya akupunktur di Kelapa Gading, sama sekali tidak terasa waktu jarumnya masuk. Tapi di sini lumayan terasa, terutama yang di perut. Total ada 3 jarum di bawah pusar, awalnya ditusuk yang di tengah, adowww rasanya maknyusss...sakitnya itu bukan di kulit/tempat jarumnya masuk, tapi di dalam, terasa seperti ada yang nusuk. Yang kiri lumayan sakit, yang kanan lebih sakittt. Tapi sakitnya cuma sekitar 2 detik kok, sepertinya sih waktu dokter memposisikan jarum. Setelah perut, lalu tangan dan kaki masing-masing 2 jarum. Setelah itu dokter bilang take a rest lalu pergi.

Nggak lama, staf datang, terus memanaskan jarum yang di bawah lutut. Terus menyalakan lampu penghangat untuk perut. Setelah itu saya ditinggal, katanya 20 menit. Setelah 20 menit, ada staf yang datang untuk cabut jarum. Nyabutnya kadang ga tegak lurus euyyy, jadi agak sakit...grrrrr...Selesai cabut semua jarum, finishhhh....