....sambungan dari Konsultasi ke Penang (part 1)
Sampai di RS Loh Guan Lye, kami menuju loket registrasi, di sini tidak ada antrian :D. Nama saya sudah terdaftar untuk sesi pagi jadi nomor antrian saya sudah terlewat. Sampai di ruangan dr. Devindran, saya lapor ke suster dengan harapan segera dipanggil. Ternyata kami harus menunggu dari pukul 15.30 - 17.50-an.
Summary konsultasi dengan dr. Devindran :
1. TTC history :
- dr. Dev tanya data seputar TTC mulai dari yang mendasar, seperti sudah berapa lama menikah dan berapa kali berhubungan intim dalam 1 minggu, dicatat langsung di tab-nya. Ketika sampai di pertanyaan "Pernah inseminasi?" saya langsung ceritakan history IVF sambil menunjukkan summary IVF 1 & 2 yang sudah saya siapkan. Yang saya notice, dr. Dev nggak tanya hormon-hormon saya.
- Saat membaca history IVF saya, dr. Dev komentar "Kalau telur sebanyak ini, hasilnya pasti jelek.".
2. USG :
- Katanya rahim oke
- Telur sudah mulai membesar (h12) namun belum maksimal, mungkin 2 hari ke depan baru matang.
- Saya tanya "Masih PCO dok?", jawabannya "Masih".
3. LO & ovarian drilling : Saya cerita bulan Februari lalu melakukan Laparoskopi-Histeroskopi sekaligus ovarian drilling. dr. Dev tidak setuju tindakan ovarian drilling pada kasus saya (mens teratur), dianggap tidak perlu, selain itu ada risiko tuba adhesion setelahnya.
4. Sperm Analysis :
- Hasil S.A. ditanyakan (tapi hasil yang kami bawa tidak dilihat atau ditanya berapa angkanya), kami sampaikan bahwa selama ini selalu OAT (Oligoasthenozoospermia). dr. Dev tanya sudah berapa kali S.A., kami jawab berkali-kali.
- Suami diminta S.A. besok pagi, sama dengan dr. Ng, alasannya karena "metode kami berbeda".
- Saya tidak sempat cerita treatment apa saja yang sudah pernah dilakukan untuk perbaikan sperma, dr. Dev juga tidak tanya. Hanya bertanya vitamin apa saja yang dikonsumsi suami, kemudian meresepkan Surbex Zinc.
5. Saran/Rencana :
- Setelah Wawancara, dr. Dev bilang gini (kata-katanya kurang lebih ya, soalnya nggak saya rekam), "So you have done ivf twice, what do you want from me?". Terus kami jawab "We want to hear your opinion..", isn't that obvious enough, doc? :D :D
- dr. Dev menyarankan short protocol, low-dose step up, obat Menopur yang katanya "milder" dibandingkan Gonal, sehingga diharapkan saya tidak overstimulated seperti IVF 1 & 2 yang lalu, dosis awal kemungkinan tetap 150 IU.
- Kalau overstimulated seperti yang lalu-lalu, lebih baik freeze embrio dan melakukan FET.
My first impression on dr. Devindran :
Penjelasan cenderung singkat, nggak se-talkative yang saya expect dari hasil baca review orang-orang lain yang sudah pernah ke dr. Dev. Honestly, tadinya saya berharap dokter membahas kegagalan saya yang lalu-lalu, faktor-faktor apa saja yang kira-kira berkontribusi, dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki. I expected to be convinced more but maybe he didn't feel like he needed to :D. Mungkin dokter sebenarnya sudah mengevaluasi kasus saya in his mind namun tidak menjelaskan secara detil.
Mungkin juga dokter sudah kelelahan, sempet menguap waktu konsultasi :D saya masuk juga sudah saat-saat terakhir, kalau tidak salah hanya tinggal 1 pasien setelah saya. Dokternya habis cuti juga, jadi mungkin sejak pagi pasien sudah menumpuk.
....bersambung ke Konsultasi ke Penang (part 3)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSaya pnh ivf d Dr Ng tp gagal dan disarankab untuk insem....Dr Dev saya baca banyak yg berhasil, bingungjdnya
ReplyDeleteHaii..aku mutusin ke dr. Ng karena waktu ketemu muka merasa lebih click aja sama dia, seperti yg sudah aku ceritain di post. Kalau gagal, coba lagi.. :) Bagus dong kalau disarankan insem, biayanya lebih ringan..hehe. Kalau kondisiku memang harus ivf..Goodluck utk kamu ya!
DeleteLebih enakan ngobrol dgn dr ng atau dr dev mba? Krn kita ktemu dr jg butuh mndengarkan solusi2 yg buat kita bsa tenang.
ReplyDeleteHaii, udah terjawab dari postingan ini & postingan yg konsul dg dr. Ng yaa..tapi sekali lg itu menurut preferensiku. Orang lain bisa aja mendapat kesan yg berbeda.. :)
Delete